Saturday, February 29, 2020

Air Terjun Sumbermanik Pertapaan Prabu Damarwulan


Air terjun Sumbermanik di Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur, diproyeksikan bisa menjadi destinasi wisata alam di masa mendatang, yang tidak kalah dengan Air Terjun Sedudo dan Roro Kuning. (foto by ngenget_jangan via instagram)

Desa Blongko merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, yang letaknya paling dekat dengan lereng Gunung Wilis. Letaknya bersebelahan dengan Desa Klodan, di kecamatan yang sama. Karena itu, sebagian wilayahnya selain berupa perkampungan warga, didominasi oleh wilayah perbukitan hutan pinus, lembah sungai dan jurang, hingga area persawahan warga yang awalnya juga merupakan hutan lebat.

Di kedalaman hutan desa inilah, sejak Januari 2016 ditemukan air terjun alami yang kemudian diberi nama Air Terjun Sumbermanik. Air terjun besar nan eksotis ini berwujud aliran air jernih yang merambat di dinding tebing dan membentuk dua cabang. Posisinya menghadap ke barat, di lereng Bukit Punjul, sebagai salah satu rangkaian perbukitan Gunung Wilis.

Ketinggian air terjun sekitar 35 meter, dengan lebar 20 meter menyelimuti bukit batu berbentuk membulat. Kontur unik itu membuat aliran air terjun memiliki dua kombinasi sekaligus yang masing-masing dimiliki Air Terjun Roro Kuning dan Air Terjun Sedudo. “Airnya dari atas merambat batu, sekaligus terjun bebas jadi grojogan besar,” ujar Aries Effendi, 45, warga Desa Ngetos, yang pertama kali menemukan ar terjun tersebut.

Untuk menuju lokasi, dari pusat Kota Nganjuk dibutuhkan waktu tempuh sekitar 30 menit sampai di wilayah Desa Blongko. Selanjutnya, pengunjung harus memarkir kendaraan dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Hal ini karena jalur menuju lokasi air terjun masih alami berupa jalan setapak, menyusuri pematang sawah, sungai dan kawasan hutan lebat di lereng Gunung Wilis.

Nama Sumbermanik sendiri disebut Aries dinamai secara spontan, karena sejak zaman kakek dan nenek moyangnya dahulu, kawasan hutan setempat sering disebut dengan nama Sendang Sumbermanik. Konon, jauh di atas air terjun itu, ada sebuah embung alami atau sendang tempat pertapaan Damarwulan, tokoh legendaris yang hidup pada zaman kerajaan Mapajahit. “Jadi merujuk pada cerita legenda itu,” ungkapnya.

Aries pun kerap menjadi pemandu wisata menuju lokasi sambil meneritakan sejarah dan riwayat petilasan Damarwulan tersebut kepada wisatawan. Menurut pengalaman sejumlah wisatawan yang pernah didampinginya, mereka merasakan sensasi khusus saat berendam atau menikmati guyuran air merambat di Sumbermanik. "Cukup satu menit guyuran di kepala, badan dan wajah langsung jadi segar, fikiran depresi, stres, dan galau jadi hilang. Itu yang dirasakan," urai Aries.

Menurut penuturan beberapa sumber sejarah, Damarwulan adalah kerabat Patih Logender, pejabat Mapajahit pada masa pemerintahan Ratu Kencana Wungu, sekitar abad ke 15. Saat itu, Damarwulan dianggap berjasa karena berhasil menaklukkan sepak terjang pemberontak bernama Minak Jinggo dari Blambangan. Semasa pengabdiannya di Majapahit, Damarwulan dikisahkan juga sering berkelana ke berbagai daerah untuk menempa ilmu kanuragan hingga melakukan pertapaan, di mana salah satu lokasinya diperkirakan berada di kawasan Air Terjun Sumbermanik. (Mata Kamera)

Load comments